Dapur mempunyai peranan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup sebuah rumah tangga. Dari sini bahan makanan mentah diolah menjadi makanan yang siap disantap. Sehingga faktor kesehatan sangatlah utama. Disini pula para ibu (khususnya ibu DafGhaz) paling banyak menghabiskan waktunya setiap harinya. Sehingga dapur juga harus nyaman, agar kita betah berada di dalamnya.. Berikut tips menciptakan dapur yang sehat dan nyaman ala Bunda DhazGhaz.

Menjaga Kebersihan dan Karapihan Dapur. 
  • Siapkan 2 tempat sampah di dalam dapur kita. Pisahkan sampah plastik dan sampah basah. Buang sampah tiap hari.
  • Bersihkan dapur dari minyak, dan sisa2 makanan, tiap kali kita selesai menggunakannya.
  • Cuci tempat penampungan air di bawah kulkas setidaknya 6 bulan sekali agar tidak berjamur.
  • Gunakan wadah-wadah penyimpanan untuk bumbu masak, makanan, atau peralatan agar terlihat lebih rapi
  • Letakkan kembali barang-barang yang sudah dipakai pada tempatnya. 

Memperhatikan Pencahayaan Dapur.
  • Pastikan dapur anda cukup mendapatkan cahaya matahari. Pencahayaan alami penting peranannya bagi dapur. Selain diperlukan untuk penerangan dan membunuh bibit-bibit bakteri, juga dapat menghindarkan dapur dari binatang pengganggu, seperti kecoa dan tikus yang menyenangi sudut-sudut ruangan yang gelap dan lembab.
  • Dapur juga perlu pencahayaan buatan yang cukup. tidak terlalu terang (agar tidak silau), dan tidak terlalu redup agar perubahan warna makanan saat di masak bisa diketahui.
Ventilasi
  • Pastikan dapur memiliki ventilasi (bukaan jendela dan pintu) yang baik untuk kelancaran sirkulasi udara. Ventilasi dari 2 sisi atau lebih. Agar udara/ uap dalam dapur bisa segera diganti dengan udara segar. Udara yang berputar ini dimaksudkan untuk menghindari timbulnya bau tak sedap dan timbulnya keracunan gas-gas yang keluar dari asap maupun gas kompor.
  • Kalau ventilasi tidak memungkinkan untuk dibuat 2 arah karena posisi dapur kita, maka bisa menggunakan exhaust fanItu lho buwk... yang kayak kipas, cuma dipasang di lobang dinding, yang suaranya agak berisik itu. haha..
  • Kalau dapur ibu sudah dilengkapi dengan kitchen set / lemari kabinet, bahkan di atas kompor perlu dipasang cooker hood untuk mengalirkan asap dan uap dari proses memasak. Saat ini di pasaran telah banyak dijual cooker hood dengan beragam bentuk dan ukuran. (Kayaknya ada yang satu jutaan. hehehe...)
Bahan Material Untuk Dapur.
  • Pilihlah bahan-bahan material yang  tahan terhadap panas dan uap. Keramik banyak digunakan sebagai dinding dapur, karena selain kuat dan mudah dibersihkan, harganya pun lebih terjangkau daripada granit. Hindari penggunaan dinding bertekstur karena celah-celahnya akan sulit dibersihkan dan dapat menjadi timbunan kotoran, debu, dan minyak.
  • Untuk lantai sebaiknya pilih material lantai yang tidak licin, karena area dapur rentan sekali tepercik minyak dan air.
  • Hindarkan area memasak dari benda-benda yang mudah terbakar, seperti bahan kayu lapis. Sebaiknya pilih material yang tahan terhadap api dan panas diantaranya seperti, stainless steel, granit, dan keramik. 
Memilih dan Menempatkan Peralatan Dapur.
  • Gunakan peralatan elektronik seperti lemari pendingin, dishwasher, dan microwave seefisien mungkin. Peralatan elektronik tersebut membutuhkan energi listrik yang sangat besar dan dapat mengakibatkan efek radiasi elektromagnetik.
  • Sebaiknya letakkan microwave dan oven jauh dari jangkauan anak-anak.
  • Jauhkan kompor dengan jendela agar nyala api tidak tertiup angin dan tirai jendela tidak mengarah ke nyala api.
Keamanan Dapur.
  • Biasakan anda tidak menyimpan dan menyemprotkan pestisida atau obat serangga untuk memberantas hewan pengganggu (semut, kecoa, tikus, dan sebagainya) di area dapur. Umumnya obat serangga bersifat neurotoxic (racun yang mengganggu syaraf) dan mengandung karsinogen. Jika terpaksa menyemprotkan obat serangga, pada saat menggunakannya pastikan ventilasi dibuka lebar-lebar.
  • Hindari memanaskan minyak hingga mengeluarkan asap, karena berakibat minyak menjadi beracun.
Begitulah kira kira yang bunda dapat dari baca-baca http://architectaria.com.

    0 komentar:

    Posting Komentar