Bawang merah / brambang (Allium Cepa L) adalah nama tanaman dari familia Alliaceae dan nama dari umbi yang dihasilkan. Umbi dari tanaman bawang merah merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan Indonesia.(Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas). Disamping itu, bawang merah ternyata punya banyak manfaat lain selain memperkaya cita rasa masakan Indonesia.
Salah satu manfaat lain dari bawang merah adalah "mengobati" Diabetes Mellitus.
Tanaman yang diduga berasal dari daerah Asia Tengah (yaitu India) ini ternyata sudah lama menduduki tempat terhormat dalam ilmu kedokteran sebagai obat diabetes.
Apa itu diabetes mellitus?
Apa itu diabetes mellitus?
Diabetes Mellitus (DM) yang sering disebut orang awam “kencing manis”, merupakan sejumlah gangguan yang memiliki ciri-ciri khas utama tingginya kadar gula dalam darah.
Diabetes berarti “mengalir terus” karena penderitanya selalu minum dan dalam jumlah banyak, kemudian mengalir terus berupa urin alias kencing.
Mellitus berarti “manis”, sebab urin penderitanya mengandung glukosa alias gula darah yang berasa manis.
Pada dasarnya, DM disebabkan oleh hormon insulin penderita yang tak mencukupi atau tidak efektif sehingga tak dapat bekerja normal. Padahal, pada orang normal, insulin mempunyai peran utama mengatur kadar gula dalam darah; sekitar 60-120 mg/dl dalam keadaan puasa, dan di bawah 140 mg/dl pada dua jam sesudah makan.
Bagaimana bawang merah bisa menjadi obat diabetes?
Selama berabad-abad, lebih dari 400 tanaman berhasil dikenali sebagai “obat” diabetes. Di Eropa, Asia, dan Timur Tengah, bawang merah mentah sudah lama dijadikan makanan pilihan favorit untuk mengendalikan gula darah. Di Puerto Rico, Kuba, dan Santo Domingo, bawang merah telah digunakan secara luas sebagai “obat” tradisional untuk diabetes.
Para peneliti di India memberikan bawang merah (berupa jus/bawang merah utuh), sebesar 25-200 gram pada subjek yang diteliti, yaitu penderita diabetes, mendapatkan fakta bahwa makin banyak bawang merah yang diberikan, makin besar gula darah yang berkurang. tidak ada perbedaan antara bawang merah mentah dan rebus.
Menurut teori tim peneliti, bawang merah mempengaruhi metabolisme gula dalam hati, atau metabolisme pelepasan insulin, dan/atau mencegah perusakan insulin. “Agen” yang mungkin mempunyai kemampuan hipoglikemia, menurunkan kadar gula darah, aktif itu adalah allyl propyl disulfide dan allicin. Bukti eksperimen dan klinis menunjukkan bahwa allyl propyl disulfide menurunkan gula darah dengan cara meningkatkan “masa hidup” (lifespan) insulin. (http://sekilasindonesia.com)
Manfaat lain lagi dari bawang merah yang mengejutkan adalah mencegah flu
Artikel ini saya dapat dari http://sharingyuk.blogspot.com (Makasih mba' Lina)
"Mungkin kita harus mulai meletakkan bawang merah kupas di meja kita.
Pada tahun 1919 ketika flu membunuh 40 juta orang, ada seorang dokter yang mengunjungi banyak petani untuk melihat apakah ia dapat membantu mereka memerangi flu. Banyak petani dan keluarganya tertular dan banyak juga yang meninggal. Ketika dokter ini mengunjungi salah satu keluarga petani dan ini yang mengejutkannya, ternyata semua orang dalam keluarga itu sangat sehat. Ketika dokter bertanya apa yang dilakukan keluarga itu sehingga mereka bisa terhindar dan tidak tertular penyakit ? sang istri menjawab saya telah menaruh bawang merah yang telah dikupas dalam sebuah piring pada setiap kamar di rumah.
Dokter itu tidak percaya dan bertanya apakah ia bisa meminta salah satu dari bawang merah tersebut untuk diteliti dengan menggunakan mikroskop. Istri petani itu memberinya satu. Setelah diteliti, dokter tersebut menemukan virus flu di bawang merah itu. Bawang merah ini jelas menyerap bakteri, oleh karena itu menjaga keluarga ini tetap sehat.
Saya mendengar cerita ini dari penata rambut saya di AZ. Dia mengatakan bahwa beberapa tahun lalu banyak dari karyawan yang datang bekerja dengan sakit flu dan begitu juga banyak dari pelanggannya. Tahun berikutnya ia meletakkan beberapa mangkuk bawang merah di sekitar tokonya. Yang mengejutkan, tak satu pun stafnya sakit. Ternyata berhasil ......."
Pada tahun 1919 ketika flu membunuh 40 juta orang, ada seorang dokter yang mengunjungi banyak petani untuk melihat apakah ia dapat membantu mereka memerangi flu. Banyak petani dan keluarganya tertular dan banyak juga yang meninggal. Ketika dokter ini mengunjungi salah satu keluarga petani dan ini yang mengejutkannya, ternyata semua orang dalam keluarga itu sangat sehat. Ketika dokter bertanya apa yang dilakukan keluarga itu sehingga mereka bisa terhindar dan tidak tertular penyakit ? sang istri menjawab saya telah menaruh bawang merah yang telah dikupas dalam sebuah piring pada setiap kamar di rumah.
Dokter itu tidak percaya dan bertanya apakah ia bisa meminta salah satu dari bawang merah tersebut untuk diteliti dengan menggunakan mikroskop. Istri petani itu memberinya satu. Setelah diteliti, dokter tersebut menemukan virus flu di bawang merah itu. Bawang merah ini jelas menyerap bakteri, oleh karena itu menjaga keluarga ini tetap sehat.
Saya mendengar cerita ini dari penata rambut saya di AZ. Dia mengatakan bahwa beberapa tahun lalu banyak dari karyawan yang datang bekerja dengan sakit flu dan begitu juga banyak dari pelanggannya. Tahun berikutnya ia meletakkan beberapa mangkuk bawang merah di sekitar tokonya. Yang mengejutkan, tak satu pun stafnya sakit. Ternyata berhasil ......."
Dari cuplikan artikel di atas, tidak ada salahnya mari kita coba memasang bawang merah di rumah kita. Kupas bawang merah belah menjadi dua, letakkan di sudut2 ruangan rumah kita. Ada bau2 dikit gpp yang penting keluarga sehat, bebas dari flu.
3 komentar:
Wah.. artikel bawang merah, menjadi makin komplit nih.. :) Thanks for sharing mb.. :)
sama-sama mbak lina. thx dah mampir
informasi yang sangat bermanfaat...
terus lanjutkan postingannya, tetap semangaaat..
Posting Komentar